Postingan

Menampilkan postingan dengan label Nahdlatul Ulama

Tokoh Pendiri/Pemula NU - KH. Hasyim Asy'ari (Part 2)

Gambar
Hadratusy Syaikh KH. M. Hasyim Asy'ari 1. Memperkenalkan Sistem Musyawarah Masa kebangkitan kembali pesantren dimulai pada tahun 1900 M. yakni sejak pesantren Tebuireng menjadi pusat pembaruan bagi pengajaran Islam tradisional. Kyai Hasyim membawa perubahan baru sepulangnya dari Makkah dengan metode pengajaran yang cukup sistematis. Umpamanya, Kyai Hasyim mengembangkan sistem musyawarah, seperti diskusi kelas yang menghidupkan suasana kreatif para santri. Model musyawarah ini dilaksanakan melalui seleksi ketat dan cocok bagi peserta yang sudah berpengetahuan menengah dan tinggi. Peserta musyawarah dibagi dalam beberapa kelas dan setiap kelas diatur tidak sampai berjumlah besar. Ada tingkat persiapan dan ada pula tingkat lanjutan. Pelajarannya selain pelajaran agama yang biasa diajarkan di pesantren, juga pelajaran umum seperti bahasa Melayu, Matematika, dan Ilmu Bumi. Selanjutnya, diajarkan juga bahasa Belanda dan Sejarah Indonesia, seperti diperkenalkan oleh Kyai Ilyas yang telah ...

Tokoh Pendiri/Pemula NU - KH. Hasyim Asy'ari (Part 1)

Gambar
Hadratusy Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy'ari (Pendiri NU) Nama lengkapnya ialah KH. Muhammad Hasyim Asy'ari. Lahir di Demak, 14 Februari 1871 M./1284 H., yaitu sebelum orang tuanya pindah dari Demak ke Jombang pada tahun 1876. Beliau adalah anak laki-laki ketiga dari 11 bersaudara (7 laki-laki, dan 4 perempuan). Ayahnya, K. Asy'ari adalah pendiri PP. Keras (nama desa dekat Jombang) pada tahun 1876. Sebagai anak seorang Kyai, beliau memperoleh pendidikan dasar keagamaan dari orang tuanya langsung, yaitu pendidikan sesuai dengan sistem pesantren. Baru sejak usia 14 tahun, secara berturut-turut beliau belajar dari 1 pesantrenn ke pesantren yang lain yang berada di wilayah Jawa Timur dan Madura. Awalnya, beliau menjadi santri di Wonokoyo, Probolinggo. Kemudian melanjutkan ke Pesantren Trenggilis, Semarang. Sampai disini, beliau belum puas dengan berbagai ilmu yang diperolehnya. Maka pada tahun 1891 - 1892, beliau belajar di Pesantren Siwalan, Panji, Sidoarjo dan memperoleh kepu...

Tokoh Pendiri/Pemula NU - KH. Wahab Hasbullah

Gambar
KH. Wahab Hasbullah dilahirkan di Jombang, Jawa Timur pada tahun 1888 M. Beliau adalah putra dari Kyai Hasbullah (Pengasuh PP. Tambak Beras, Jombang). Pengetahuan dasar keislaman didapat dari ayahnya sendiri di Jombang sebelum melanjutkan belajar ke tempat lain. Hingga usia 13 tahun, beliau belajar dari ayahnya antara lain Ilmu Tata Bahasa Arab, Tauhid, dan Fiqih. Kemudian beliau melanjutkan belajarnya di luar Jombang. Mulanya, beliau belajar di Pesantren Pelangitan, Tuban selama 1 tahun. Lalu melanjutkan ke Pesantren Mojosari, Nganjuk atas bimbingan Kyai Saleh dan Kyai Zainuddin selama 4 tahun guna mendalami Kitab Fathul Muin (Fiqih). Kemudian ia menyempatkan pindah ke Pesantren Cepaka untuk mendalami ilmu sekitar 6 bulan, sebelum menimba ilmu di Pesantren Tawangsari, dekat Surabaya dibawah asuhan Kyai Ali guna mendalami kitab Fiqih, yaitu Kitab Iqna'. Setelah itu beliau mendalami tata Bahasa Arab dan Fiqih kepada KH. Muhammad Kholil di Pesantren Kedemangan, Bangkalan selama 3 tah...

Sejarah Kelahiran NU - Bab II (Surat kepada Raja Sa'ud)

Gambar
Kongres al-Islam dilaksanakan di Cirebon pada tahun 1922 M. Dalam kegiatan tersebut terjadi perdebatan yang keras. Para tokoh pembaharu melontarkan tuduhan-tuduhan "kafir" dan "syirik" kepada ulama. Ketika pertikaian masih berlanjut, KH. Wahab Hasbullah mengusulkan kepada KH. Hasyim Asy'ari dari Jombang untuk membuat sebuah gerakan yang mewakili para ulama. KH. Hasyim Asy'ari tidak langsung menyetujuinya. Persetujuannya baru dikemukakan 2 tahun kemudian. Perubahan pandangan tersebut disebabkan oleh 2 peristiwa besar yang menyangkut agama Islam yang terjadi di Jazirah Arab setelah tahun 1924 M., yaitu penghapusan khalifah oleh Turki dan serbuan Wahabi ke Makkah. Yang penting bagi ulama Indonesia adalah mempertahankan tata cara ibadah di Makkah seperti membangun kuburan, berziarah, membaca doa (misalnya Dalailul Khairat), kepercayaan terhadap para wali, dan ajaran Madzhab Syafi'i yang dianut oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Karenna Makkah merupakan ...

Sejarah Kelahiran NU - Bab I (Rencana Pembongkaran Makam Nabi)

Gambar
Ketika penjajahan, bangsa Eropa mulai menguasai negeri-negeri Islam. Maka tatanan kehidupan umat Islam mengalami guncangan. Daulah Utsmaniyah yang pernah mengalami masa keemasan dan puncak kejayaan kini hancur porak poranda. Negara-negara Islam yang semula berada di bawah kekuasaan Daulah Utsmaniyah berusaha untuk melepaskan diri. Maka perpecahan dan perebutan kekuasaan terjadi di antara mereka sendiri. Jika ada di antara mereka menjadi negara yang berdiri sendiri dengan khalifah yang memerintah, maka ia hanya menjadi boneka penjajah Eropa. Pada hakekatnya, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bulan November 1924, Turki yang merupakan pusat pemerintahan Islam juga jatuh ke tangan penjajah. Akibatnya kekhalifahan Islam dihapuskan. Demikian kondisi umat Islam pada akhir abad ke-19. Bukan saja berpengaruh pada sistem pemerintahan dan negara Islam, bahkan umat Islam di dunia menghadapi ancaman serupa. Akibatnya, perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam terjadi di mana-mana. Tentu saja semu...